Rabu, 28 Mei 2025, SMAN 1 Galang melaksanakan Perayaan Hasil Panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang dilakukan oleh siswa siswi kelas X dan kelas XI.
Kelas X
Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya
Judul: Siap Beraksi, Lawan Korupsi!
Hari ini, Rabu 28 Mei 2025 pada pukul 09.00 Wib hingga pukul 12.00 WIB, kita merayakan hasil karya siswa-siswi kelas X dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan judul “Siap Beraksi, Lawan Korupsi!”.
Proyek ini telah menjadi ruang pembelajaran yang membekali siswa dengan nilai-nilai kejujuran, keberanian, tanggung jawab, dan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai proses belajar yang kolaboratif dan reflektif, para siswa menyelami makna dari tindakan korupsi dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat dan masa depan bangsa.
Perayaan hasil karya ini menghadirkan beragam bentuk ekspresi dan kampanye antikorupsi seperti poster edukatif, video pendek, pentas drama, hingga orasi pelajar sebagai bentuk nyata komitmen generasi muda dalam melawan korupsi sejak dini.
Karya-karya ini bukan hanya simbol kreativitas, tetapi juga cerminan karakter pelajar Indonesia yang siap menjadi agen perubahan. Semoga semangat antikorupsi yang ditunjukkan dalam proyek ini bisa terus hidup dan menjadi bekal dalam kehidupan nyata mereka.
Kelas XI
Tema: Bhinneka Tunggal Ika
Judul: Menjadi Insan Indonesia yang Menghargai Perbedaan
Panen karya hari ini juga menjadi ajang apresiasi atas hasil kerja keras siswa-siswi kelas XI dalam proyek bertema “Bhinneka Tunggal Ika”, dengan judul “Menjadi Insan Indonesia yang Menghargai Perbedaan.”
Dalam perjalanan proyek ini, siswa diajak untuk menggali dan memahami keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Mereka mempelajari nilai-nilai toleransi, menghargai perbedaan budaya, agama, suku, dan bahasa, serta belajar membangun harmoni dalam kebhinekaan.
Hasil karya yang ditampilkan hari ini mencerminkan bagaimana para siswa menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan melalui pertunjukan seni budaya, pameran mini budaya lokal, adat istiadat, Bahasa daerah, makanan khas daerah, pakaian adat dan dokumentasi wawancara dengan tokoh masyarakat, serta karya visual dan digital yang mengangkat semangat persatuan.
Perayaan ini bukan sekadar penutup proyek, melainkan titik awal untuk terus menumbuhkan sikap saling menghargai dan memperkuat jati diri sebagai warga negara Indonesia yang berpancasila. Mari kita rayakan keberagaman sebagai kekuatan, bukan perbedaan sebagai pemisah.